“Rembuk Akur” merupakan salah satu upaya PTFI Smelter untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan Gresik Tangguh dengan membuka dialog bersama pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat sipil, serta sektor swasta lainnya atas berdirinya smelter di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Rapat pleno perdana “Rembuk Akur” yang dilaksanakan pada 23 Februari 2023 telah menyepakati tata kelola dan pemetaaan isu prioritas.

Pada hari Senin, 18 September 2023 bertempat di Aston Gresik, PTFI Smelter kembali  menggelar “Rembuk Akur” untuk ketiga kalinya. Acara ini turut dihadiri pula oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Gresik.

“Pada rapat pleno kali ini, para peserta ‘Rembuk Akur’ akan mempelajari hasil studi Universitas Airlangga mengenai ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Kabupaten Gresik, yang selanjutnya dengan tetap mempertimbangkan visi dan misi, akan kita gunakan sebagai acuan dalam menentukan prioritas kegiatan bersama,” ungkap Aripin Buman, Vice President Business Process, Smelter & Refining PTFI Smelter.

Pada kesempatan itu, PTFI Smelter turut menyampaikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten Gresik atas dukungan yang diberikan terhadap PTFI serta ucapan terima kasih kepada Universitas Airlangga yang telah melakukan studi sosial di Kabupaten Gresik, dan  apresiasi kepada Partnership-ID selaku fasilitator “Rembuk Akur”.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gresik menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada PTFI Smelter atas upaya implementasi program CSR yang dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Pemda berharap masyarakat tidak lagi menjadi objek, namun turut menjadi subjek terhadap kemajuan industri Indonesia.

Kepala Bappelitbangda Pemkab Gresik, Misbahul Munir, memberikan sambutan.

Hal ini disampaikan oleh Misbahul Munir selaku Kepala Bappelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) Pemkab Gresik. “Dalam acara ‘Rembuk Akur’ ini PTFI melakukan pengkajian yang kemudian kita rembuk bersama, sehingga apa yang nanti menjadi kebutuhan masyarakat Gresik akan terintegrasi dengan PTFI,” ungkap Misbahul.

Misbahul juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di Gresik, baik untuk siap kerja maupun membangun usaha yang memiliki link dengan industri yang ada di Gresik. Apalagi, Pemda Gresik saat ini sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang, 2025-2045. Arah pembangunan Gresik untuk 20 tahun kedepan memerlukan masukan dari para pemangku kepentingan. “Rembuk Akur” disebutnya dapat menjadi salah satu proses dalam mendapatkan masukan tersebut.

Untuk itu ia turut menghimbau kepada masyarakat agar bersabar dalam mengikuti proses “Rembuk Akur”, karena proses diskusi ini membutuhkan waktu. “Metode ini merupakan metode yang baik, karena melibatkan semua elemen masyarakat. Semoga masyarakat dapat mengikuti rangkaian acara ‘Rembuk Akur’ dengan baik,” pungkasnya.

Sesi selanjutnya adalah penyampaian hasil penelitian ketahanan/resiliensi masyarakat Gresik, khususnya Kecamatan Manyar dan Bungah, oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Septi Ariadi,MSi dari UNAIR.

Acara kemudian berlanjut dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Yanti Triwadiantini dari Partnership – ID.

Sejumlah media telah melaporkan kegiatan ini dalam liputannya, diantaranya adalah:

https://jatimnow.com/baca-61713-perkuat-sinergi-dan-kolaborasi-pt-freeport-indonesia-smelter-gelar-rembuk-akur

PTFI Integrasikan Kebutuhan Masyarakat Melalui Rembuk Akur | Gresik Satu

https://gresik.inews.id/read/347415/wujudkan-gresik-tangguh-ptfi-smelter-perkuat-sinergi-dengan-pemkab-dan-masyarakat-gresik https://radargresik.jawapos.com/kota-gresik/832995327/tenaga-kerja-dan-lingkungan-masih-jadi-isu-prioritas-saat-rembug-akur-pt-freeport-indonesia

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.