Duka itu datang seolah mendadak, saat sebagian besar anggota P-ID berkutat dengan sahur, Senin dini hari, 1 April 2024. Beberapa jam sebelumnya, Yanti Triwadiantini, pendiri dan CEO P-ID telah meninggalkan kita semua pada Minggu, 23: 37 WIB di rumah EMC Pulomas, Jakarta Timur. Tidak ada yang pernah menduga kepergiannya akan secepat itu. Beberapa diantara kami masih melakukan kontak sebelumnya dengan almarhumah terkait tugas dan pekerjaan. Kita pun bahkan masih mendapati aktifitas terakhirnya bersama P-ID di laman ini, terkait dengan program “Rembuk Akur” yang digelar Maret 2024 yang lalu. Maka ia pun dikenang sebagai sosok kawan, pimpinan sekaligus juga partner yang menyenangkan, enerjik dan menjadi rekan diskusi yang kerap memotivasi dan memberi solusi.
Kepergian Yanti, adalah juga kehilangan besar bagi dunia partnership broker di Indonesia. Ia adalah seorang partnership broker yang tersertifikasi dari Partnership Broker Association (PBA) Australia, sebuah profesi yang masih terhitung langka di Indonesia. Belum terhitung rekam jejaknya yang mengesankan sebagai executive director Indonesia Business Link (IBL), sebuah institusi yang mempromosikan berbagai aktifitas CSR dengan pendekatan yang lebih integral dan komprehensif. Lewat berbagai tulisan, forum, dan acara, almarhumah seolah tak kenal lelah mengingatkan pentingnya kolaborasi berbasis kemitraan atau partnership untuk memuluskan kerja-kerja kolaboratif khususnya dalam bidang social and community development.
Yanti pun, tak pernah kehilangan semangat untuk menjelaskan, soal pentingnya peran seorang partnership broker. Energi selalu melimpah, saat menjelaskan, bagaimana seorang partnership broker bukan cuma sekedar penyambung kepentingan para pihak dalam menggalang kerja-kerja kolaboratif, namun memerlukan ketrampilan tersendiri, baik soft skill mau pun hard skill, bukan hanya sekedar berjalan alamiah dan apa adanya. Sebuah gagasan yang kemudian almarhumah wujudkan dengan menggelar program Partnership Academy yang telah menghasilkan puluhan alumni dari seluruh Indonesia.
Tak ada kata lain, kami di P-ID, bertekad untuk terus melanjutkan cita dan perjuangannya itu.
Selamat jalan, Bu Yanti.