Enam tahun sudah 17 prinsip SDGs berlaku sejak ditetapkan oleh PBB.
Tujuan SDGs dikembangkan adalah untuk menggantikan Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Berbeda dengan MDGs, kerangka kerja SDG tidak membedakan antara negara-negara “maju” dan “berkembang”. Sebaliknya, tujuannya berlaku untuk semua negara.

Paragraf 54 Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa A / RES / 70/1 dari 25 September 2015 memuat sasaran dan tujuan dari SDGs. Proses yang dipimpin oleh PBB ini melibatkan 193 negara anggota dan masyarakat sipil global. Resolusi tersebut merupakan kesepakatan antar pemerintah yang luas yang bertindak sebagai Agenda Pembangunan Pasca-2015.

Untuk menyegarkan ingatan kita, 17 prinsip SDGs itu (yang kami kutip dari situs sekretariat Kabinet Republik Indonesia [setkab.go.id]) adalah:

  1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun.
  2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
  3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.
  4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
  5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.
  6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
  7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua.
  8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
  9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
  10. Mengurangi kesenjangan intra dan antarnegara.
  11. Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
  12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
  13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
  14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
  15. Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghenti-kan kehilangan keanekaragaman hayati.
  16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.
  17. Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Nah, bagaimana dengan praktek dan implementasinya di Indonesia sejauh ini?

Mari kita ikuti video singkat berikut memuat pernyataan sejumlah tokoh NGO terkemuka Indonesia terhadap pelaksanaan SDGs di Indonesia, termasuk pandangan Erna Witoelar, co-founder P-ID. Dari sini setidaknya kita akan lebih mendapatkan gambaran bagaimana prinsip-prinsip itu berjalan di Indonesia dengan segala dinamika dan ruang lingkupnya.

Tags: