“Indonesia Raya” berkumandang membuka acara paparan publik yang digelar oleh Musim Mas dan Partnership-ID, bertempat di Grand Dika hotel, Selasa 12 Desember 2023. Dalam pengantar yang dibawakan oleh Yanti Triwadiantini dari P-ID, antara lain dijelaskan mengapa pilihan terhadap isu pemberdayaan petani perempuan di perkebunan dipilih oleh Musim Mas, tak lain karena keberadaan kaum perempuan secara jumlah dan peran, amat signifikan dalam mata rantai industri sawit. Hal ini ditekankan pula oleh Robert Nicholls (General Manager of Programs and Projects, Plantation Musim Mas) dalam sambutannya. Sebagai salah satu pemain paling menonjol dalam industri kelapa sawit, dan grup kelapa sawit besar pertama yang 100% disertifikasi oleh Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk semua perkebunannya di Indonesia (2012), dan perusahaan kelapa sawit utama pertama yang diverifikasi oleh Palm Oil Innovation Group (POIG) pada 2019, Rob menegaskan bahwa dari fakta lapangan, diketahui masalah perempuan dan kaitannya dengan soal nutrisi dan kesejahteraan, cukup berpengaruh bagi industri sawit yang dikelola Musim Mas.

Itulah mengapa, pemberdayaan wanita dipilih sebagai program yang terintegrasi dengan kebijakan pemberdayaan petani swadaya oleh perusahaan. Bagi Musim Mas, petani swadaya adalah tulang punggung produksi dengan beragam tantangan: dari akses kesehatan hingga keuangan. Hal ini diungkapkan oleh Lindawati selaku project leader program tersebut. “Karena itu, Women Smallholders Program dihadirkan untuk memberdayakan petani perempuan dan istri petani melalui berbagai pelatihan yang menekankan aspek sosial-ekonomi agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki, sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi lebih di dalam keluarga,” jelas Lindawati. Selain itu, pemberdayaan petani perempuan ini pun tak luput dari upaya memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya point nomer 2 (Tanpa Kelaparan), nomer 5 (Kesetaraan Gender) ), serta point 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Untuk itu, “Kami siap bekerja sama dengan stake holder lainnya guna memperluas cakupan program ini,” ujar Linda menutup uraiannya.

Tentang pelaksanaan dan hasilnya, giliran Dr. Fotarisman Zaluchu, SKM, M. P. H dan dr. Putri Eyanoer MD., Ms.Epi., Ph.D., FISPH., FISCM.,Sp.KKLP (keduanya adalah akademisi dari USU) sebagai trainer utama yang ditunjuk untuk melaksanakan program tersebut, memberikan paparannya. Penjelasan Dr. Fota terfokus pada penyusunan modul dan mengapa isu perempuan menjadi begitu krusial. Pada awalnya, angka-angkanya mencemaskan. “Lebih dari separuh peserta punya tekanan darah di atas normal. Rata-rata asam urat dan gula darah, tinggi”, tegasnya. Maka dipilihkan “The Health Belief Model” (HBM), yang memiliki sejumlah keunggulan karena sifatnya partisipatif, mampu merubah perilaku dan menjadikan pelatihan berjalan lancar serta menyenangkan. Secara empirik, data-data yang disajikan oleh dr. Putri juga menunjukkan bahwa pelatihan yang digelar di 3 (tiga) kabupaten (Inhil, Inhulu, Pelalawan) provinsi Riau itu, mencatatkan angka keberhasilan yang signifikan dimana yang menonjol adalah terjadinya perubahan perilaku. Jika diringkas, keberhasilan itu diakibatkan oleh 2 faktor utama: trust yang sudah terbangun oleh Musi Mas, dan pelatihan yang berpijak pada local based content.

Forum berlanjut dengan tanggapan dari sejumlah panelis. Dimoderatori oleh Menteri PRLH era presiden Gus Dur dan juga co-founder P-ID, Erna Witoelar, para panelis yakni Sakri Sabatmaja, SKM, M.Si, (Koordinator Project Management Office, Ditjen Promosi Kesehatan, Kemenkes), Fitria Villa Sahara, S.IP, M.ComDev, (Co-Director Yayasan PEKKA), Bambang Dwi, S. HUT., M.M (Ketua Bidang Sustainability – GAPKI) dan Ratna Indrayani (Corporate Communication Head KPN Corp), berganti-ganti memberikan tanggapannya. Pada umumnya, mereka memberikan apresiasi mendalam atas keberhasilan program ini.

Selain itu, Sakri Sabatmadja, pun menyebutkan sejumlah program pemerintah yang seiring, sambil meminta Musim Mas dapat mereplika dan memperluas cakupan aplikasi modul ini diluar lokus yang sudah ada. Terutama pada perubahan perilaku, sambil mempertanyakan bagaimana sustainability program dalam kelompok dapat dijaga. Hal senada juga diungkap Fitria Vila Sahara, yang kegiatan Musim Mas ini sebagai prototype dari apa yang ia sebut sebagai “adult learnings education”. Memastikan perubahan perilaku itu juga point yang utama, ia menyarankan monitoring dan mentoring sebagai bentuk menjaga sustainablity . “Karena perubahan sistem, maka perlu upaya kolaboratif,” tegas Fitria menutup tanggapannya.

Sesi tanggapan panelis

Selain memberikan apresiasinya atas isu yang dipilih Musim Mas, Bambang Dwi dari Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) juga menjelaskan bahwa apa yang dijalankan Musim Mas ini sejalan dengan visi GAPKI dalam mewujudkan industri perkelapa sawitan yang sustainable. Apalagi, di tahun 2021 lalu, GAPKI telah menerbitkan buku “Perlindungan Pekerja”, dimana concern terhadap pekerja perempuan menjadi salah satu fokus perhatiannya. Sementara, praktisi komunikasi dan juga Corporate Communication Head KPN Corp, Ratna Indrayani berpendapat, unsur-unsur AIDA (Attention, Desire, Desire, Action) dalam proses komunikasi sudah tercakup dalam kegiatan Musim Mas ini, dan menyatakan minatnya untuk mereplika aksi MM ini di grup praktisi komunikasi. Erna Witoelar menutup sesi itu dengan menyatakan bahwa semua masukan panelis sangat bermanfaat.

Sesi penutup merupakan tanya jawab dengan para peserta, yang banyak diantaranya merupakan wakil dari institusi masyarakat sipil dan juga korporasi.

Berbagai media juga telah menurunkan laporannya atas kegiatan ini, diantaranya adalah:

Musim Mas Women Smallholders Program, Berdayakan Petani Sawit Perempuan – www.indopos.co.id

Musim Mas Women Smallholders Program, Berdayakan Petani Perempuan dan Istri Petani – Media Perkebunan

Berdayakan Petani Perempuan dan Istri Petani, Musim Mas Sukses Laksanakan “Women Smallholders Program” (indonews.id)

Musim Mas Kembangkan Program Pemberdayaan Bagi Petani Perempuan dan Istri Petani Sawit (wartaekonomi.co.id)

Musim Mas Women Smallholders Program, Berdayakan Petani Perempuan dan Istri Petani | Mnctrijaya.com

Musim Mas Women Smallholders Program, Berdayakan Petani Perempuan dan Istri Petani | Mnctrijaya.com

(tip/cia)

Tags: