Sebagai sebuah entitas ilmiah-akademik, menghasilkan banyak penelitian, baik yang dilakukan para mahasiswa maupun para pendidik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jati diri Uncen.  Sebagai institusi pendidikan, hal ini sejalan dengan visi dan misi Uncen yang mengacu kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dari ruang-ruang kelasnya, Uncen menelurkan hasil-hasil penelitian dalam berbagai ruang lingkup, mulai dari penelitian masyarakat Papua yang beragam, flora dan fauna hingga teknologi, lingkungan hidup serta ekosistem.

Dalam perannya sebagai aktor pembangunan yang strategis, Uncen bermitra dengan para pemang­­ku kepentingan. menjangkau dan menggandeng semua pihak mulai dari pemerintah, industry/bisnis, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi lainnya.  Kemitraan ini bersifat resiprokal atau timbal balik, karena pada gilirannya, para pemangku kepentingan memerlukan Uncen sebagai mitra dalam menjalankan perannya guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Namun, Uncen tidak berpuas diri dengan semua capaian itu. Itu sebabnya, dalam rangka meningkatkan ‘visibility’ nya sebagai perguruan tinggi tertua dan terkemuka di Tanah Papua itu, Uncen lalu menggandeng Partnership-ID (PID) guna lebih memantapkan dukungan bagi Uncen menjadi Sentra Kemitraan & Pengetahuan (SK&P) di Papua.   

Hasil dari kerjasama itu, sebagai Sentra Kemitraan dan Pengetahuan, Uncen antara lain telah melaksanakan apa yang disebut forum kemitraan dan pengetahuan, (yang dinamakan ‘market place’) secara periodik.  Forum ini adalah suatu platform membangun kepercayaan antar pemangku kepentingan, pembelajaran serta membangun jejaring.  Jika sebelumnya banyak pihak yang ingin bekerja sama dengan Uncen belum memiliki kejelasan dengan pihak mana yang akan mewadahi hal itu, maka forum market place ini merupakan jawabannya. Forum ini adalah suatu platform membangun kepercayaan antar pemangku kepentingan dan pembelajaran serta membangun jejaring.  Jika sebelumnya banyak pihak yang ingin bekerja sama dengan Uncen belum memiliki kejelasan dengan pihak mana yang akan mewadahi hal itu, maka market place ini merupakan jawabannya. 

Dalam penuturan Kemal Soeriawidjaja dari P-ID, selama ini, bentuk-bentuk kerjasama itu masih berjalan sporadis. Jadi misalnya, satu fakultas bekerja sama dengan satu perusahaan tertentu, atau pemerintah daerah bekerja sama dengan fakultas tertentu. Tetapi sekarang, prinsipnya sudah jelas. Jika ingin bekerja sama dengan Uncen, telah ada platform yang bisa menyatukan hal-hal semacam itu dan mendistribusikan kebutuhan para pihak yang ingin bekerja sama dengan Uncen. Begitu pula sebaliknya.

Forum market-place ini direncanakan diadakan 3 (tiga) kali dalam setahun, diawali dengan market place pertama di awal Februari 2021.  Selanjutnya akan diadakan pada awal bulan Juli 2021. Respon para stake holder dan lingkungan sekitar Uncen sendiri tergolong menggembirakan. Ada banyak rekanan baru yang terlibat sejak pertemuan pertama di Februari 2021.

Peningkatan peran UNCEN sebagai Sentra Kemitraan dan Pengetahuan ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia. Bersama dengan P-ID, dukungan itu kemudian semakin diperluas. Berikutnya Bank Mandiri, BTPN dan Pertamina mulai digandeng menjadi perluasan mitra Uncen.  

Langkah selanjutnya, UNCEN juga membangun ‘dashboard’ Kemitraan dan Pengetahuan sebagai sumber informasi dan data rujukan pembangunan yang berkelanjutan. Mengingat semakin banyaknya pihak yang terlibat inilah, maka fokus selanjutnya adalah bagaimana menyusun dan menjalankan manajemen pengelolaan sentra yang lebih tertata. (kes/tip).