
Oleh Asep Saefuddin (Rektor Universitas Trilogi)
Tulisan selengkapnya dapat dilihat pada
https://www.semanticscholar.org/paper/PERGURUAN-TINGGI%2C-PERAN-PEMERINTAH-DAN-PENGEMBANGAN
PERAN PEMERINTAH DAN PERGURUAN TINGGI
Era globalisasi dengan ekonomi berbasis sarat teknologi membutuhkan kerjasama yang kuat antar stakeholder dalam pembangunan regional. Seluruh sektor perlu dipetakan dan dianalisis untuk menghasilkan prioritas yang tepat dalam pembangunan regional. Selain itu, kerjasama internal antar instansi dalam pemerintah daerah dan kerjasama eksternal dengan institusi lokal lainnya sangat penting untuk melaksanakan pembangunan yang terintegrasi.
Ilmu pengetahuan yang telah tersedia di pendidikan tinggi dapat ditularkan pada berbagai institusi lokal. Pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi untuk peningkatan kapasitas stafnya dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kearifan lokal, terkait dengan pembangunan berkelanjutan.

Hubungan antar pihak dalam suatu kerjasama perlu diperkuat dengan partisipasi pemerintah, perguruan tinggi dan industri (UKM dan industri besar) (Plucknett, 1990). Kerjasama dengan model peneliti, pemerintah, industri harus mampu memperkuat dan membawa program litbang lebih dekat kepada kebutuhan penggunanya. Secara bersamaan, dukungan pendanaan dan kebijakan pemerintah menjadi lebih akurat dan bermanfaat. Terminologi kerjasama yang telah dikenal adalah ABG-C (Academics, Business and Government for Community prosperity).

Pemerintah perlu terus mencari upaya untuk meningkatkan kinerja ekonomi regional dengan meningkatkan laju transfer hasil penelitian dari perguruan tinggi kepada industri, perencanaan regional dan aktivitas lain dalam pembangunan regional terutama pada aspek ekonomi dengan memperhatikan perspektif sosial dan lingkungan.
Pendidikan tinggi dengan dedikasi dan agenda riset yang kuat telah menjadi pemain penting dalam pembangunan (ekonomi) regional dan global. Materi utama dalam knowledge-based economic adalah modal, inovasi teknologi, kemampuan teknis tenaga kerja dan kewirausahaan.
Penelitian di dalam kampus distimulasi oleh kebutuhan regional dan global dapat menghasilkan kreativitas dan ide-ide yang diperlukan untuk penyelesaian masalah, transfer teknologi dan mekanisme terobosan. Ekonomi berbasis pengetahuan membutuhkan kemitraan mutual antara perguruan tinggi dan industri termasuk UKM.. Selain itu pemerintah daerah dapat memainkan peran dalam hukum dan regulasi terkait dengan implementasi Ekonomi Biru, sebagai berikut

Ada pun pola kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah daerah dan masyarakat dapat dilihat pada diagram berikut ini:
